Sabtu, 14 Juni 2014

Bukan, Kamu.



Bukan tamparan yang membuatku sakit.
Bukan matahari yang memanaskan hati.
Bukan wanita yang membuatku bahagia.
Bukan nilai yang membuatku terobsesi.
Bukan musik yang menyejukan hati.
Bahkan bukan kamu.
Aku tak dapat menganalogikannya..
Semua berlalu bergitu saja.
Aku tertampar, tertampar oleh kata-katamu.
Sajak manismu merobek daun telingaku.
Kebahagiaanmu semu.

Oh Tuhan, aku tidak sedang jatuh cinta.
Dia yang memaksaku jatuh (dalam) cinta.
Aku hanya mengikuti arusnya.

Jika aku berenang melawan arusnya,
sudah pasti ombak menyeretku kembali ke tepi.
Aku terpaksa ikut.
Ikut duduk bersama dilema.

0 komentar:

Posting Komentar