Manusia adalah mahluk sosial yang tentu tak dapat hidup seorang sendiri. Seorang Tarzan yang hidup sendirian di hutan sekalipun butuh 'interaksi sosial', ia berbicara dengan langit, dan memadu kasih dengan alam. Sehebat apapun manusia itu bertahan hidup, ia tetap butuh media untuk berniteraksi. Entah itu benda hidup, bergerak, atau benda hidup yang 'mati'.
Aku punya mediaku sendiri untuk berinteraksi, aku sebut mereka dengan teman. Aku pikir mereka sama denganku, manusia yang terlahir dari seorang ibu.
Tarafan umur membuat lingkaran interaksi juga ikut berkembang. Saat aku baru bisa membaca dan menulis, aku berinteraksi dengan manusia-manusia yang senang bermain, senang diajak bercanda. Berbeda saat aku mulai berfikir bagaimana bisa seorang peniliti menyebut ayam lebih dulu ketimbang telur, saat itu aku berinteraksi dengan teman-teman yang sudi berbagi denganku tentang pengalaman pahit kehidupan, kita saling berbagi, berbagi untuk belajar. Lalu ada fase dimana aku bertanya, "Siapakah aku ini?" disitu mulai kutemukan arti teman, yang tadi kusebut mereka sebagai manusia yang sama denganku. Aku dipukul, aku dipeluk, aku dibuat sedih oleh mereka. Jujur saja. mendeskripsikan teman itu sulit. Lebih sulit lagi saat kau memiliki banyak teman. Ada pepatah arab yang mengatakan: "Kamu adalah apa yang kamu lihat pada temanmu". Saking banyaknya teman, aku bingung hendak berkaca kemana, kadang aku berada di sisi kanan, kadang di kiri, kadang aku berlari ke barat, kadang ke timur. Ahsudahlah..
Tolonglah, teman. Beri tahu aku apa arti kalian dalam kehidupanku ini..
Minggu, 20 Juli 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar